alt/text gambar

Wednesday, 30 October 2013

Mengenal Reggae

Di Indonesia, Reggae hampir selalu diidentikkan dengan Rasta. Padahal, Reggae dan Rasta sesungguhnya adalah dua hal yang berbeda,. Reggae jelas kita kenal sebagai nama genre musik, sedangkan Rasta atau singkatan dari rastafari adalah sebuah pilihan jalan hidup, way of life,
di balik ingar-bingar dan kegembiraan yang dibawa Reggae, ada stigma yang melekat pada para penggemar musik tersebut dan stigma tersebut turut melekat pada filosofi Rasta itu sendiri. ”Di sini, penggemar musik reggae, atau sering di identikkan salah kaprah disebut rastafarian, dengan pengisap ganja dan bergaya hidup semaunya, tanpa tujuan,
“ Padahal, filosofi Rasta sesungguhnya justru mengajarkan seseorang hidup bersih, tertib, dan memiliki prinsip serta tujuan hidup yang jelas. Penganut Rasta yang sesungguhnya menolak minum alkohol, makan daging, dan bahkan mengisap rokok "

tidak semua penggemar Reggae adalah penganut Rasta, dan begitu juga sebaliknya, tidak semua penganut Rasta harus menyenangi lagu Reggae, Reggae diidentikkan dengan Rasta karena Bob Marley pembawa genre musik tersebut ke dunia adalah seorang penganut Rasta.

salah satu bukti bahwa Komunitas Reggae di Indonesia sebagian besar belum memahami ajaran Rastafari adalah tidak adanya pemahaman terhadap hal-hal mendasar dari filosofi itu. “Misalnya waktu saya tanya mereka tentang Marcus Garvey dan Haile Selassie, mereka tidak tahu. Padahal mereka adalah dua tokoh utama dalam ajaran rastafari,”

Pemusik Tony Q Rastafara pun mengakui, meski ia menggunakan embel-embel nama Rastafara, tetapi dia bukan seorang penganut Rasta. Tony q mencoba memahami ajaran Rastafari yang menurut dia bisa diperas menjadi satu hakikat filosofi, yakni cinta damai.

Namun, meski tidak memahami dan menjalankan seluruh filosofi Rastafari, biasanya para penggemar dan pelaku Reggae di Indonesia berkemungkinan besar mendapatkan sesuatu di balik musik yang mereka cintai itu. seperti, dimulai dari menyenangi musik Reggae (dan lirik lagu-lagunya), para penggemar itu kemudian mulai tertarik mempelajari filosofi dan ajaran yang ada di baliknya.

juga saya akui musik Reggae semakin menguatkan kebencian terhadap ketidakadilan dan penyalahgunaan wewenang,


"Reggae tidak akan pernah salah kalau saja Reggaeman sejati yang memahaminya"


#backsound @10 Ft Ganja Plant - Your voice :D

The Paps


Tidak banyak Band di Indonesia yang memainkan jamaican sound. Namun, berbekal semangat kebebasan sekumpulan anak muda asal Bandung mendirikan The Paps, sebuah grup musik beraliran jamaican sound.
Adalah Daniel (gitar/-sampler), Sagit (gitar), Ganjar (drum) dan Dave (vokal) yang merupakan teman nongkrong dan sama-sama menyukai musik reggae.
Pemilihan musik reggae oleh band ini tidak sembarangan. “Reggae adalah puncak dari segala musik,” tutur Daniel ketika berbincang dengan detikbandung, beberapa waktu lalu.
Namun bagi band yang berdiri sejak 2003 lalu ini, reggae adalah irama musik kebebasan. “Kita suka kebebasan dan reggae musiknya bebas,” tutur Sagit.
Pemilihan nama band sendiri bisa dibilang cukup sederhana. “Kenapa The Paps? ya karena kata itu keren dan catchy. Selain itu, kita kan laki-laki semua jadi bakal jadi papa-papa. Jadilah The Paps,” tukasnya.
Di awal-awal perjalanannya, The Paps masih mengcover lagu-lagu Bob Marley. “Waktu dulu belum pure lagu sendiri. Masih bawain lagu orang. Biasanya lagunya Bob Marley,” ujar Daniel.
Perjalanan The Paps terus berkembang hingga tahun 2005 terpilih menjadi salah satu pengisi album kompilasi bersama band-band indie Bandung lainnya.
“Waktu 2005 ada kompilasi Indonesian Reggae Revolution 1 dan kita masukin single ‘Hang Loose Baby’,” ujar Dave.
Mulai 2007, band yang sempat mengeluarkan single ‘Life is a Big Joke’ ini akhirnya murni membawakan lagu mereka sendiri.
“Tahun 2007 kita mengeluarkan album perdana bertitel ‘Hang Loose Baby’. Diangkat dari single kita dulu. Isinya banyak bercertia mengenai hubungan masnusia dan manusia,” tutur Sagit.
Dari sana, tanggapan publik kepada The Paps semakin bagus. Alhasil tawaran manggung pun semakin membanjir.
“Kita sampai bisa main keluar acara komunitas seperti Agustusan hingga kawinan. Juga tampil bersama band reggae yang lebih dulu ada seperti sub kultur dan rasmadya,” papar Dave.
Band yang banyak terinspirasi oleh grup black music dan jamaican eclectic sound seperti Lord Tanamo (Jamaica), Panda Bear (Brooklyn), Angkatan Udara dan Los Jakartos ini mengaku berharap bisa tampil di hadapan publik internasional.
“Kita ingin bisa tampil di Eropa, utamanya di Belanda,” tutur Dave yang diamini personel lainnya.

Thursday, 17 October 2013

Kasus Suap MK : Ratu Atut Chosiyah

Mendengar nama Ratu Atut di televisi,seorang anak Sekolah Dasar bertanya,”Apakah Ratu Atut memimpin Kesultanan Banten…?” ; Cukup geli juga mendengar pertanyaan anak SD tersebut,mungkin saja dirinya sedang belajar sejarah Indonesia yang memang di era penjajahan dulu beberapa wilayah Indonesia dipimpin oleh raja atau ratu yang memimpin kerajaan/kesultanan. Dengan nama “Ratu” didepan namanya,seorang Atut yang memimpin propinsi Banten memang benar seperti ratu pada umumnya pada era penjajahan dahulu.
Bayangkan saja,dengan kekayaan yang dimiliki secara pribadi dan keluarga berikut saudara-2nya yang spektakuler di Banten berupa aset-aset properti yang tercecer sedemikian rupa,kemudian juga aset-aset properti mahal yang terlihat dimiliki di Bandung,Jakarta dan mungkin juga di luar negeri ; Bukan sekedar aset properti saja,tetapi jabatan-2 yang melekat di sanak famili Ratu Atut di berbagai daerah Kabupaten/Kotamadya di Propinsi Banten,baik di legislatif maupun di eksekutif,dari yang muda belia sampai yang tua dan sakit-sakitan ; Layaklah Ratu Atut disebut “ratu” di Kerajaan Banten,eh…salah Propinsi Banten.
Nama Ratu Atut baru menjadi buah bibir di masyarakat Indonesia,bukan karena keelokan wajahnya bak “Ratu se Jagad” yang kalau diperlombakan pasti didemo oleh FPI ; Tetapi nama Ratu Atut melejit karena diduga terlibat kasus-kasus kejahatan suap ke Ketua MK yang melibatkan adik kandungnya dengan panggilan “Wawan” atau Tubagus Chaeri Wardana. Adik Ratu Atut ini beberapa waktu yang lalu dicokok oleh KPK untuk menjadi tersangka kasus penyuapan ke Ketua MK,Akil Mochtar ; Mungkin saja kasusnya bukan sekedar penyuapan,tetapi akan merembet ke kasus-kasus lain yang sekarang sedang ramai dibuka oleh beberapa LSM anti Korupsi yang sudah lama menyoroti kehidupan pribadi Ratu Atut dan keluarganya.
Ratu Atut juga bagai “ratu” yang memerintah sebuah kerajaan tempo dulu di Indonesia,dimana raja/ratunya hidup bergelimpang harta,tetapi rakyatnya tetap saja menjadi rakyat jelata dengan kehidupan yang miskin dan infrastruktur yang amburadul. Membaca gurita bisnis dan sepak terjang keluarga Ratu Atut di sebuah majalah online,memberikan gambaran betapa kebodohan rakyat Banten dimanfaatkan oleh keluarga ini. Rasa takut terhadap ayahanda Ratu Atut yang dikatakan sebagai seorang jawara di Banten menjadikan keluarga ini masuk ke dunia politik praktis dan menguasai sektor legislatif dan eksekutif serta menguasai kehidupan politik rakyat Banten. Padahal Allah SWT sudah “memberitahu” bahwa diriNya lebih berkuasa dari ayahanda Ratu Atut,yaitu dengan mengambil nyawa ayahanda Ratu Atut,Chasan Sochib,maka itu membuktikan bahwa sang jawara pun bisa mati,jadi apa yang perlu ditakuti oleh masyarakat Banten terhadap keluarga ini…?
Masyarakat miskin dan bodoh memang gampang sekali “ketakutan” dengan cerita-2 kesaktian seorang jawara,yang katanya dibacok atau ditembak pistol tidak bisa mati. Ilmu kanuragan atau ilmu silatnya sangat tangguh,tak ada lawan,dsb….Cara berpikir seperti inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh keturunan Chasan Sochib untuk meraih kekuasaan politis di daerahnya. Ilmu-2 klenik dan santet menjadi kekuatan mereka untuk menakuti masyarakat yang masih bodoh dan kurang imannya. Isu santet pun juga mewarnai ketika adik Ratu Atut ditangkap KPK ; Untung saja Ketua KPK Abraham Samad berani menantang dengan menyatakan “Tidak Takut” disantet,jadi mudah-mudahan kasus korupsi yang melibatkan Ratu Atut dan keluarganya idak berhenti karena semua anggota KPK takut kena santet…!
Cerita kesaktian,magis,kekuasaan absolut memang ciri khas para raja/ratu yang memerintah kerajaan/kesultanan di bumi Nusantara ini. Akibat budaya “kebodohan” seperti itulah,maka masyarakat Indonesia masih saja percaya dengan figur-figur yang mempunyai darah keturunan orang-orang yang dianggap “sakti” dan mumpuni. Mereka masuk ke kekuasaan dengan melalui jalur partai politik di era demokrasi “liberal” ini tanpa disaring oleh parpol yang menjadi kuda tunggang mereka. Parpol juga berkepentingan untuk meraih kursi sebanyak-banyaknya melalui figur-figur orang “top” ini,tanpa membaca sejarah dan kelangsungan hidup parpol selanjutnya. Mungkin saja bagi parpol yang menjadi kuda tunggang mereka disederhanakan cara berpikirnya,yaitu bila sudah tercemar nanti dicopot alias dipecat saja….! Beres,bukan…? Tetapi effek terrhadap kerugian negara,kebodohan politik rakyat tidak lagi dipikirkan,yang terpenting meraih kekuasaan…!
Ratu Atut memang bukan “Ratu” Banten,bisa jadi akhir dari kehidupan politiknya berakhir di balik jeruji dengan kasus-2 korupsi yang menantinya,persis sama dengan pendahulunya yaitu Mantan Gubernur Banten Djoko Munandar yang digantikannya karena terkena kasus korupsi. Tetapi itu mungkin juga mimpinya para aktivis LSM anti Korupsi,sebab siapa tahu Ratu Atut memang “ratu” Banten,sebab dengan begitu banyak kolega,saudara dan para pejabat tinggi negeri ini yang sudah “mencicipi” manisnya “setoran”,sang “ratu” benar-benar dapat lolos dari kasus korupsi…? Sekali lagi,harus diingat bahwa kekuasaan Ratu Atut Chosiyah memang luar biasa…..!
Kekuasaan inilah yang menjadi pintu gerbang para pejabat atau penyelenggara negara korup untuk meraih kekayaan tanpa peduli terhadap rakyat dan bangsa serta negara Indonesia. Kekuasaan tidak lagi dipakai untuk mensejahterakan rakyat dan masyarakat Indonesia,tetapi dipakai untuk kepentingan pribadi dan golongan/kelompoknya sendiri. Pribadi yang demikian bukan saja menghinggapi para penyelenggara negara,tetapi di sektor swasta tidak sedikit seorang pemimpin perusahaan melakukan hal yang sama dengan para pejabat korup dan haus kekuasaan tersebut. Sikap totaliter dan diktator serta berlaku sewenang-wenang sedang menjadi penyakit kepemimpinan di Indonesia. Tak cuman Ratu Atut,tetapi hampir semua pemimpin bangsa ini,baik di sektor pemerintahan maupun swasta perlu belajar apa itu “Kepemimpinan” ….!
Kekuasaan bukan kepemimpinan,untuk meraih kepemimpinan tidak diperlukan kekuasaan,sebab kekuasaan justru akan menghancurkan nilai kepemimpinan,yaitu kejujuran dan belas kasih

Kasus MK, Atut siap ikuti proses hukum

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah siap ikuti proses hukum dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam kasus dugaan suap penanganan perkara Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Lebak, Banten, di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Yang jelas kita kooperatif dengan proses hukum," ujar Juru Bicara (Jubir) Keluarga Ratu Atut, Fitron Nur Ikhsan, di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2013).

Akan tetapi, kata dia, pihak keluarga yakin bahwa Atut tak terlibat dalam kasus yang juga melibatkan mantan Ketua MK Akil Mochtar tersebut. "Kita sendiri yakin tak terlibat persolan itu, kita tunggu saja KPK, kalau diproses hukum, ya kita ikuti," katanya.

Seperti diketahui, pada Jumat 11 Oktober 2013 yang lalu, Ratu Atut Chosiyah diperiksa KPK sekira delapan jam. Saat itu, Atut diperiksa sebagai saksi guna melengkapi berkas tersangka Susi Tur Handayani.

Sebelumnya juga, KPK melalui pihak Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM), sudah mencegah Atut bepergian ke luar negeri selama enam bulan ke depan. Selain Susi Tur Handayani, KPK sudah menetapkan Akil Mochtar dan Tubagus Chaeri Wardana yang merupakan adik Ratu Atut dalam perkara dugaan suap senilai Rp3 miliar ini.

Wednesday, 16 October 2013

Ras Muhamad Talks About Reggae


Monday, 7 October 2013

Buku NEGERI PELANGI - Ras Muhamad

“Sepanjang pengamatan saya, ini untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia seorang penyanyi menulis bukunya sendiri, dan diluncurkan dalam konferensi pers di depan komunitasnya,” ― Bens Leo.
 
Catatan Perjalanan Duta Reggae Indonesia ke Ethiopia
 

Setelah merilis beberapa album, penyanyi yang sekaligus icon reggae Ras Muhamad kini meluncurkan sebuah buku yang berjudul ‘Negeri Pelangi’. Buku ini merupakan catatan Duta Reggae IndonesiaRas Muhamadke Ethiopia, negera yang terletak di belahan benua Afrika yang merupakan cikal bakal lahirnya musik reggae.
Di mata orang kebanyakan atau bahkan oleh komunitas reggae di Indonesia sendiri menganggap bahwa reggae hanya sebatas musik pantai dengan panorama pohon kelapa dan musik yang tak terlalu memikirkan masa depan. Begitu pula anggapan yang melekat kepada penggemar musik bergenre reggae yang acap kali dikonotasikan dengan narkoba dan huru-hara. Padahal jika dicerna isi/lirik lagu yang dibawakan oleh para pendahalu musisi reggae, pergerakan reggae ini sarat bercerita tentang kebangsaan, nasionalisme, keberagaman, pluralisme, dan toleransi.
Melalui karya perdananya dalam bentuk tulisan ―Negeri Pelangi―, Ras Muhamad menjelaskan dan meluruskan anggapan-anggapan tersebut secara detail. Buku yang terilhami dari sebuah perjalanannya ke negera yang memiliki ibu kota Addis Ababa ini juga mengupas benang merah ikatan filosofis dan hubungan sejarah antara Etiopia di Afrika dengan Jamaika di Karibia. Begitu juga dengan semangat Asia-Afrika yang merupakan napas Dasa Sila Bandung yang digagas oleh Bung Karno.
Lebih lanjut, buku ‘Negeri Pelangi’ ini mengkaji lebih dalam sosok-sosok penting seperti Bob Marley, Marcus Garvey, Kaisar Haile Selassie dan Pergerakan Rastafari, negara Jamaika, sejarah, reggae dan banyak lagi kandungan penting yang harus diketahui oleh para pecinta reggae, seperti kandungan yang terdapat dalam lirik lagu-lagu Bob Marley.
Bisa dikatakan buku ini adalah sebuah dokumentasi “perjalanan spiritual” Ras Muhamad sebagai Duta Reggae Indonesia ke Ethiopia. Sebuah negara di belahan benua Afrika yang tidak banyak orang mengenalnya secara luas. Bahkan masih melekat dalam benak kita, bila mendengar Etiopia maka yang terbayang adalah kesedihan, kelaparan, kebodohan, penyakit, dan kemiskinan. Persepsi tersebut masih hidup hingga sekarang karena pada masa ‘Perang Dingin’ lalu dan Ethiopia ketika itu dikuasai rezim komunis memang mengalami hal negatif seperti itu. Tapi kini setelah pemerintahan demokratis berkuasa, negeri ini mengalami kemajuan yang luar biasa berkat sikap ‘visoner’ yang dimiliki almarhum Perdana Menteri Meles Zenawi yang berkuasa sejak tahun 1994 hingga wafatnya tanggal 21 Agustus 2012.
 
13619900211523508921 
Buku setebal 204 halaman ini disertai dengan foto-foto dokumentasi selama perjalanan Ras Muhamad menyusuri tempat-tempat bersejarah serta momen-momen penting selama di Ethiopia. Kemasan menarik lainnya adalah CD lagu-lagu pilihan terbaik pergerakan Rastafari oleh Asia-Afrika soundsystem yang selaras dengan tema buku ini. Tentunya, terdapat pula single terbaru bertajuk “Negeri Pelangi” berkolaborasi dengan musisi reggae legendaris Indonesia, Toni Q.
1362015606165767219 
Ras Muhammad secara resmi meluncurkan buku ‘Negeri Pelangi’ pada 17 Februari 2013 di Jakarta dihadiri oleh berbagai tamu undangan, pengamat musik, penerbit, para musisi reggae yang sekaligus mendukung acara launching party, awak media, dan para fans –pecinta reggae.
13619870361876812396

Kisah Klasik Tentang Keberadaan Musik Reggae



Reggae? Pernah gak sih kalian mempertanyakan apa sih sebenarnya arti dari kata “reggae” itu sendiri. Begini guys, menurut buku yang gak sengaja gw baca, bahwa reggae itu berasal dari kata “ragged”, kata tersebut mempunyai arti dari suatu gerakan yang menghentakkan badan layaknya penggemar reggae sedang menikmati alunan musik tersebut. Tahun 1968 Musik Reggae ini terlahir, setelah surutnya penikmat musik Ska, RockSteady, dan DUB disaat penduduk Jamaika mengalami tekanan social ekonomi.


Music Reggae mempunyai tempo yang lebih lambat dibandingkan dengan musik Ska dan RockSteady, dengan dentum bas dan rhythm guitar lebih menonjol, memberikan nuansa irama music reggae ini, terdengar mengasikkan. Iramanya yang dinamis membuat pendengarnya bergoyang santai, sehingga mereka ikut menghayati ditiap lirik-liriknya. Kehadiran musik reggae ini, sebagai bentuk penyampaian pesan yang dituangkan melalui lirik lagu yang terkait dengan tradisi religi Rastafari dan permasalahan social politik humanistik maupun universal. Jadi dapat dikatakan bahwa musik Reggae juga merupakan sebuah musik bagi para pemberontak.
Perkembangan musik yang satu ini memang sangat pesat. Musik Reggae pun akhirnya mengalami perkembangan menjadi Roots Reggae dan Dancehall Reggae yang terjadi pada akhir tahun 1970. Nama Roots Reggae sendiri diberikan oleh para Rastafarian, yang berarti sebuah musik spiritual yang diperuntukan bagi “Jah” yang berarti tuhan bagi para Rastafarian.
Para pecinta reggae identik dengan atribut yang mewakili style kaum Rastafarian diantaranya, rambut gimbal, bendera dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau. Ada kebanyakan orang yang merasa kurang nyaman melihat kaum yang berambut gimbal dengan segala atribut yang mempunyai kombinasi warna merah, kuning, dan hijau, namun hal itu merupakan ungkapan bahwa mereka menggemari aliran music reggae.
Dilihat dari karateristiknya, pernah ada gak di benak kalian muncul sebuah pertanyaan, kenapa reggae identik dengan warna merah-kuning-hijau???  Ketiga warna yang identik itu adalah warna merah, kuning/emas, dan hijau, yang melambangkan warna bendera dari Ethiopia. Warna-warna ini adalah lambang gerakan Rastafari, dan kesetiaan kaumnya terhadap negaranya sendiri atau sebagai ungkapan rasa nasionalisme tinggi terhadap negaranya. Warna  Merah melambangkan darah para martir, kuning/emas melambangkan kekayaan dan kemakmuran yang ditawarkan Afrika, sementara hijau melambangkan tetumbuhan Afrika . Menurut sejumlah pakar Ethiopia menyatakan, warna merah, kuning/emas, dan hijau dilambangkan sebagai sabuk Perawan Maria, yaitu pelangi. Sedangkan dari 7 unsur warna pelangi, diantaranya terdapat tiga warna yang sangat identik dengan kaum rastafari.
Sebagian orang mempunyai pandangan negative tentang kebiasaan para penikmat reggae. Oleh karena itu, aliran reggae ini, pernah menjadi buah bibir sebagian kecil masyarakat di dunia, mereka menganggap music ini sangat berbahaya bila ditinjau dari segi lirik lagu mapun lifestyle yang melekat pada penggemarnya. Penggunaan cannabis alias ganja oleh para musisi Reggae banyak diikuti oleh para pendengar dari musik ini, karena efek yang ditimbulkan oleh ganja memang sangat cocok dengan irama musik Reggae. Bahkan tidak sedikit yang beranggapan bahwa penggunaan cannabis atau ganja merupakan salah satu ritual yang wajib dilakukan oleh para Rastafarian.
Namun bagi sebagian besar orang, reggae yang seutuhnya dapat memberikan pengaruh yang positif. Selain lirik lagu reggae berisi pesan perdamaian, juga memberikan dorongan untuk membuat hidup lebih baik. “Your life is worth much more than gold” itulah potongan lirik dari lagu Jammin’ yang mengartikan bahwa hidup kamu lebih bersinar dan mahal daripada emas. Lirik itulah yang selalu membangkitkan semangat untuk orang-orang yang tertindas. Pesan yang selalu Bob marley nyanyikan dalam Redemption Song dan yang selalu membekas dihati para penggemar Bob Marley adalah “Emancipate Your Selves From Mental Slavery” (emansipasikan dirimu dari mental budak).
Awal mula dari semua ini berasal dari sang legendaris Bob Marley yang terlahir dengan nama Robert Nesta Marley pada tanggal 6 Februari 1945, di sebuah desa di Saint Anna, Jamaica, Bob Marley merupakan Sang legenda Reggae yang tidak akan ada habisnya dibicarakan. Ia merupakan salah satu musisi yang sangat mendunia. Selain berprofesi sebagai penyanyi, Bob Marley juga sangat piawai dalam memainkan gitar dan menjadi seorang penulis lagu yang handal.
Pada tahun 1963 Bob Marley bersama Bunny Livingston, Peter McIntosh, Junior Braithwaite, Beverly Kelso dan Cherry Smith membuat sebuah band yang bernama The Teenagers. Nama The Teenagers sendiri tidak bertahan lama dan kemudian berubah menjadi The Wailing Rudeboys yang kemudian disempurnakan menjadi The Wailers. Perjalanan Marley sendiri dilaluinya layaknya musisi, hingga kesuksesannya menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi penggemarnya.
Namun Marley tidak lama merasakan kejayaannya tersebut. Pada bulan Juli 1977 Marley divonis menderita penyakit kanker, dan penyakit tersebut pun mulai menjalar ke beberapa bagian vital tubuhnya seperti otak dan hati yang membuatnya harus banyak beristirahat. Pada tanggal 11 Mei 1981 sang legenda Reggae ini pun menghembuskan nafas terakhirnya dengan meninggalkan tiga belas anak. Walaupun telah meninggal, nama Bob Marley seakan tidak pernah lenyap dari dunia musik, khususnya musik Reggae. Bahkan musik Reggae pun semakin diterima dunia. Mungkin ini lah salah satu cara yang harus dilakukan oleh sang dewa Reggae untuk tetap menghidupkan musik Reggae.

Music Reggae bukanlah music yang dimainkan oleh orang-orang yang memakai ganja, tetapi music reggae adalah music tentang jiwa pemberontak yang menginginkan kebebasan, bukanlah kebebasan tanpa batas maupun penindasan.

NB : “Martir” artinya, Seseorang yang harus mampu menjaga jarak dengan zaman. Ikut arus tapi tidak terbawa arus. Cerdas dan tangguh dalam menyikapi masalah dan mampu mempertanggungjawabkan prinsip hidup Katolik dalam masyarakat.

Saturday, 5 October 2013

Profile Tony Q Rastafara II

Anak kampung yang berontak dari pabrik kaleng.
Memilih hidup dan bermusik di jalanan. Walau digasak dan dicemooh orang, tetap memilih reggae sebagai jalan hidupnya. Lagu-lagunya direkam Putumayo label tersohor dunia untuk world music. Sohor di ajang festival di Amerika tetapi selalu ditolak Kedutaan Amerika di Jakarta ketika mengurus visa.
Inilah reggaeman kita yang selalu bersahaja
SELALU ada berita baru tentang reggae dari Tony Q Rastafara. Selalu ada album atau master musik reggae di dalam tas kecilnya yang akan diperlihatkan kepada orang yang tertarik mencari tahu apa yang kini dikerjakannya. Atau sebuah buku, Bob Marley: Rasta, Reggae, Revolusi yang agak lusuh karena sering dibaca dari tangan ke tangan, dibahasnya bersama beberapa kawan di Warung Apresiasi (Wapres), Bulungan kebetulan dia memberi komentar singkat di sampul belakang. Tony Q, memang reggaeman yang bersemangat!
Kadang dia menghilang dari Jakarta beberapa bulan untuk melakukan konser di beberapa kota di Jawa dan Bali. Biasanya digelar di kampus-kampus, atau bar dan cafe. Kadang langkahnya panjang hingga mancanegara, “Aku mau berangkat ke Aus, nih!” katanya lewat telepon seluler, suatu kali. Maksudnya pergi ke Australia untuk melakukan mixing di Sound Warp untuk album barunya, Anak Kampung, yang akan dirilis dalam waktu dekat ini.
Album Anak Kampung, melibatkan Fully Fullwood, pionir reggae, seorang bassist yang cukup penting perannya dalam perkembangan musik reggae di Jamaika pada dekade 70an.
Selama tigapuluh tahun karir musiknya, Fullwood pernah bekerjasama dengan Bob Marley, Peter Tosh, Black Uhuru, Gregory Isaacs hingga The Mighty Diamondas. Setahun yang lalu, Fully Fullwood dan kawan-kawannya di band Tosh Meets Marley sempat melakukan tur konser di Pekan Raya Jakarta (PRJ) dan Bali. Di belakang panggung konser, Tony Q diperkenalkan kepada Fully Fullwood dan kawan-kawan, serta manajer Mark Miller.
Tiba-tiba saja scene reggae di tanah-air heboh melihat kedekatan Tony Q dengan Fully Fullwood yang kemudian berujung bekerjasama membuat sebuah album.
Sekembali Tony Q dari Australia, BATAVIASE NOUVELLES menemuinya di Wapres pada suatu petang. Sambil menyeruput kopi pahit dan menghisap rokok kretek dengan diselingi senda gurau, lagi-lagi Tony Q bersemangat menjawab BATAVIASE.
Bagaimana Anda bisa dekat dengan Fully Fullwood lalu bekerjasama membuat sebuah album. Apa ini sebuah kebetulan?
Ya, awalnya memang panitia konser memperkenalkan gue dengan Fully Fullwood. Bagi gue ini seperti mimpi besar. Bisa bernyanyi satu panggung dengan musisi reggae legendaris. Bayangkan, dia bilang,’Reggae lahir di dekat rumah saya.’
Lalu dia cerita tentang Bob Marley yang dulunya masih anak bawang… Wah, orang ini nggak sembarangan. Beberapa lagu Bob Marley kan dia ikut menulis, seperti Mr. Brown, Sun is Shining… Wah, luarbiasa!
Lalu panitia menyiapkan keberangkatan mas tony ke Bali untuk jam-session dengan band Tosh Meets Marley. Nah, ketika di Bali, ini seperti sebuah kebetulan… Setelah konser selesai, manajer band Mark Miller dan Fully serta para musisi ingin jalan-jalan melihat panorama Bali. Ketika itu panitia kabur entah ke mana, sehingga mas tony dan seorang sopir menemani mereka pergi ke Tanah Lot.
Bayangkan, dalam mobil cuma mas tony dan sopir doang orang Indonesia yang mengantar musisi reggae dunia, ada yang datang dari California, Swiss, Kanada. Jadi, walau pun satu band tapi mereka tinggal di negara yang berbeda. Selama perjalanan kita semakin akrab, karena gue membantu motret dan ngejelasin tentang pura Tanah Lot. Mereka sangat senang sekali, happy!
Selama bersama mereka, mas tony nulis lagu Woman yang kata Fully, ’Stag in my head’ dan Mark Miller dapat ide bikin lagu juga, judulnya In The Ghetto, idenya dia dapat ketika melihat orang-orang Jakarta yang bekerja di pagi buta untuk memberi makan keluarga.
Proses rekaman Woman juga terbilang cepat. mereka janjian ketemu di Studio Intro, Kemang, untuk rekaman. Beberapa jam sebelum mereka datang dari Bali, gue udah di studio, karena mas tony pengen tepat waktu, nggak mau telat. Di studio ma stony coba-coba bikin bahan dasar musik untuk Woman dengan gitar. Kemudian Fully datang langsung merespon dengan bass, begitu juga dengan yang lain, memainkan keyboard dan perkusi. Fully saja membuat lima versi bas untuk Woman. Semuanya bagus!
Tapi ma stony harus memilih satu di antaranya.
Anda tadi bilang “Mimpi besar” bernyanyi satu panggung dan bekerjasama dengan Fully Fullwood. Sebenarnya apa sih cita-cita Anda?
Cita-citaku, tampil dalam festival reggae di Jamaika, memperkenalkan reggae Indonesia kepada publik yang lebih luas lagi.
Bagaimana undangan festival reggae internasional selama ini?
mas tony nggak bisa datang ke sana… Karena tidak mendapatkan visa dari kedutaan Amerika. Undangan gue terima tidak lama setelah peristiwa tragedi World Trade Center, sebelas september 2001.
Awalnya panitia Bob Marley Festival di Houston, Texas mengundangku untuk tampil sebagai headliners. Tapi gue nggak mau tampil sendiri karena semua lagu gue kan nggak bisa dimainkan sendiri. Di samping itu, dia punya misi untuk memperkenalkan musik reggae Indonesia untuk publik di sana.
Reggae Indonesia kan ada kendang jaipongnya, talempong minang, suling sunda.. ya kayak gitu! Dia ajukan ke panitia bahwa gue baru mau tampil dengan syarat bisa membawa band
Panitia merespon, ‘Tony kamu bisa mencari player yang kamu butuhkan di Amerika, dari kendang sunda, dll…’. Tapi gue tetap bersikeras, gue baru mau tampil dengan musisi Indonesia. Jumlahnya semua 10 pemain. Lama-lama panitia di sana mengerti dengan kebutuhan gue. Kawan-kawan sudah menyiapkan keberangkatan gue untuk festival itu, mereka mau jadi volunteer, dari membuat ‘malam dana’. Gue sangat terharu!
Tapi ketika mengajukan visa untuk sepuluh musisi di Kedutaan Amerika, kita ditolak. Mungkin pemerintah Amrik masih paranoid, setelah tragedi WTC. Kawan-kawan shock, kok sebagai musisi masih juga dicurigai yang kagak-kagak. Lewat e-mail, gue sebar kabar bahwa Kedutaan Amerika tidak memberikan visa kepada musisi Indonesia. Panitia Bob Marley Festival di Houston cukup kaget juga. Seorang akademisi- musikolog dari West Virginia, Prof. Ann membuat petisi yang didukung para musisi dan akademisi Amerika, yang isinya protes keras terhadap pemerintah Amerika agar memberi kesempatan kepada musisi Indonesia untuk tampil pada sebuah festival musik. Petisi itu dikirim ke Gedung Putih, kantornya Presiden Bush.
Selanjutnya, masih ada undangan festival reggae yang datang?
Dari tahun 2003 sampai 2005, mas tony terus diundang untuk even Legend of Rasta reggae Festival di Houston, Texas. Tapi kan masalahnya, lagi-lagi Kedutaan Amerika di Jakarta tidak memberi visa. Padahal dia banyak mendapat dukungan, baik moril maupun materiil. Promotor Adri Subono dari Java Musikindo, secara pribadi mau ngasih uang puluhan juta kalau gue jadi berangkat. Tapi kenyataannya semua mentok karena nggak dikasih visa. Gue udah usaha, bekerja… Ya, gue sumeleh saja!
Sejak tahun 2004, setiap ada undangan festival reggae internasional, dia mulai cuekin. Tapi orang Amerika memberi dukungan. Mareka tahu lagu gue kan diputar di festival, tapi bertanya-tanya kok orangnya nggak pernah nongol.
Ada orang Amerika yang bekerja sebagai instruktur pada sebuah perusahaan minyak di Houston selalu berhubungan dengan kita lewat e-mail. Beberapa bulan menjelang festival reggae diselenggarakan, dia selalu siap membantu, dari membelikan tiket dan akomodasi. Suatu kali dia menitipkan uang lewat muridnya dari Indonesia, dia orang Batak, yang kebingungan kok ada instruktur perminyakan Amrik punya sahabat musisi reggae dari Indonesia, he..he…he! Lucu juga tuh!
Dari kejadian itu, lama-lama gue baru mengerti, ternyata orang Amerika itu sangat apresiatif dengan musik reggae Indonesia. Prof. Ann, misalnya, selalu memberi gue dorongan terus berkarya. Ketika dia dengar musik gue yang ada elemen musik Sunda, Jawa atau daerah lainnya di Indonesia, dia bilang, itu musikmu enggak ada di Amerika atau Afrika.
Budaya kita kan unik, sejarahnya panjang. Dia akhirnya mengirimkan lagu-laguku kepada Putu Mayo World Record, perusahaan yang berbasis di New York. Satu lagu gue, Pat Gulipat, masuk dalam kompilasi World Reggae berjudul Reggae Playground bersama musisi reggae dunia.
Gue langsung terharu sekaligus bangga, akhirnya musik reggae Indonesia diakui secara internasional.
Tony Q tak pernah menduga lagunya masuk dalam kompilasi Reggae Playground, bersanding dengan Rita Marley, istri Bob Marley dan Judy Mowatt, penyanyi latar The Wailers band Bob Marley, selain itu beberapa musisi yang mengisi album itu antara lain Johny Dread (Kuba), Eric Bibb (Amerika), Alan Schneider (Prancis), Modusta Largo (Maroko), The Burning Soul (Jamaika), Marty Dread (Amerika), Kal Dos Santos (Brasil), Asheba (Trinidad) dan Toot and The Maytals, band lawas dari Jamaika yang melahirkan kosakata “Reggae” ke dunia ini. Seluruh penjualan album ini diperuntukkan pembangunan sekolah taman kanak-kanak di Jamaika. Sebuah program yang bekerjasama dengan Perserikatan Bangsa-bangsa dan Rita Marley Foundation.
Bagaimana Anda melihat perkembangan musik reggae di Indonesia, yang sekarang lagi booming?
Gue selalu mendukung kawan-kawan yang bikin band reggae. Dan selama ini juga gue didukung kawan-kawan. Untuk desain sampul album Anak Kampung, yang bikin Ibnu Hibban, yang sudah menonton band gue sejak dia masih SMP. Sekarang dia sudah sarjana, lulusan jurusan seni rupa Institut Kesenian Jakarta. Cover Anak Kampung adalah skripsi Ibnu, dapat nilai A. Gue kan selalu mendukung sesuatu yang positif, kuncinya asal dikerjakan dengan senang hati semua akan berkembang. Setiap gue ngeband selalu ngajak band-band yang baru untuk jam-sesion. Di musik reggae itu nggak ada jarak, tua-muda saling mendukung. Gue nggak pernah menduga perkembangan reggae di masyarakat seperti sekarang ini, walau media masih memperlakukan seperti anak-tiri, kalau mau dibandingkan dengan musik rock atau pop. Sebagai pelaku reggae, gue akan terus bekerja, berkarya, bikin album…
Ada yang bilang Anda terlalu idealis?
Tolok ukur orang itu apa? Gue sih sederhana saja dalam bermusik. Pertama, harus dilakukan dengan senang hati. Penghasilan gue selama ini dari musik. Gak ada sampingan lain. Kalau gue dulu ngamen di jalanan karena gue melakukan itu dengan senang hati. Kalau gue nyanyi di kafe atau konser di daerah, itu semua gue lakukan dengan senang hati. Banyak juga kan yang mengukur apa yang kita kerjakan dengan berapa uang yang kita dapat… Wah,
itu sih bikin gue tertekan! Gue bikin band, jungkir-balik, terus bubar, karena kawan-kawan dulu nggak punya keyakinan musik reggae bisa diterima pasar. Ukurannya uang! Kalau berkesenian diukur dengan uang dan sukses melulu… yah, kita hidup dalam tekanan. Akhirnya bubar.
Gue sudah puluhan tahun bermusik reggae. Ketika almarhum Imanez masih memainkan karya-karya The Beatles, gue sudah ngereggae. Ketika album reggae dia sukses, gue merasa terpacu untuk berkarya. Iman beruntung karena Potlot mengelola bakat dia. Gue kan berproses dari bawah, dari hidup di jalanan, semua bertahap. Suatu kali gue pernah nyodorin karya gue ke sebuah perusahaan rekaman di Glodok. Tapi syaratnya, album gue akan dirilis tanpa menyertakan vocal gue.
Nama gue tetap dipakai tetapi yang nyanyi orang lain…
Edan! Gue langsung tolak. Begitu gue cerita ke kawankawan, justru gue digasak, dicemooh; ‘kok nggak lu ambil aja itu duit. Kan enak nggak usah capek-capek!’ Gue nggak sependapat! Ini karya gue, dan gue punya kemampuan untuk menyanyikannya. Itu kan suatu keyakinan.
Sekarang terbukti, kawan-kawan yang dulu mencemooh, kebanyakan sudah meninggalkan musik, cari kerja yang tidak ada hubungannya dengan musik. Kalau tetap bermusik, paling hanya memainkan lagu-lagu top-40, tidak berkembang dan penuh dengan tekanan, karena banyak diatur-atur orang dan secara materi gak cukup.
Bermusik itu ekspresi kebebasan. Ya, kita harus merawat kebebasan itu, dengan berkarya, mencari ilmu dan bergaul, mengalir saja… Selama kita memberi dukungan kepada potensi seseorang, pasti ada jalan terbuka untuk kita juga. Ada yang bilang,’wah Tony nyebar virus reggae..’
Padahal kan gue bergaul dengan musisi apa saja, rock, metal, punk… Gue suka pergaulan dan saling memberi apa yang kita tahu. Dulu gue sempat jadi instruktur musik di Wisma Relasi (markas band Steven n’ Coconut Treez).
Dari dalam studio, gue perhatiin ada Steven yang sedang melongok lama dari balik kaca. Dia kan dulu main musik hardcore(music-music yg aliranya keras). Dulu dia Rambutnya panjang belum digimbal kaya sekarang.
Keesokan harinya, kita ketemu. Dia minta dibikinin rambutnya dreadlock. Gue bikinin tiga biji. Besoknya dia datang lagi, semua rambutnya sudah digimbal tetapi numpuk jadi satu biji gede banget. Gue rapiin, gue gunting terus dijalin satu-satu, akhirnya jadi kayak sekarang ini. Dia itu sudah ada talent reggaenya. Kalau dengar band hardcorenya, dalam albumnya ada satu lagu reggae. Jadi gue nggak pernah ngasih virus, atau mempengaruhi dia supaya bermusik reggae. Ketika mengerjakan album pertama Coconut Treez, The Other Side, tony Q dengan teman-teman Rastafara ikut membantu. Bahkan, ketika ada yang datang ke mas tony, namanya Rival, ingin bermain musik reggae, mas tony kenalin ke Steven. Dan akhirnya Sampai sekarang dia jadi bassis Coconut Treez. Dalam hati, mas tony Q senang sekali melihat Steven coconuttrezz yang sekarang dah sangat berkembang
boleh dibilang Tony Q Rastafara klotokan dalam bermusik reggae. Hingga kini Tony Q telah melahirkan enam album, yaitu Rambut Gimbal (1996), Gue Falling in Love (1997), Damai dengan Cinta (2000), Kronologi (2003), Salam Damai (2005), anak kampong (2007)
Lirik lagu Anak Kampung adalah sepenggal biografi Tony Q ketika merantau di Jakarta. Pria asal Semarang yang terlahir dengan nama Tony Waluyo Sukmoasih pertama kali hidup di Jakarta bekerja pada PT Singapur-Cakung, sebagai buruh bagian quality control, sebuah pabrik kaleng. Merasa tertekan melihat mesin absensi, ia pindah kerja pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang desain periklanan di Sunter. Suatu kali, ia meminta ijin pada sang bos untuk diperkenankan kuliah seni rupa di Institut Kesenian Jakarta. Tapi si bos tak memberi ijin, justru memberinya setumpuk pekerjaan di percetakan. “Saya marah. Sesuai kontrak kerja kan saya sebagai desainer, hanya menggambar, kok diberi tugas di percetakan. Saya keluar!” sergahnya.
Akhirnya, ia berlabuh di Pasar Kaget Blok-M, hidup secara bohemian dengan mengamen. Ia merasa senang, bebas dan nyaman. “Orangtua saya begitu prihatin mendengar cerita orang-orang bahwa saya ngamen… Padahal saya bahagia dengan cara hidup seperti itu. Banyak teman, makan-tidur-ngamen… hari-hari yang bebas. Ngitung duit jam empat pagi di Hoya. Dapat uang beli senar gitar atau beli buku dan alat-alat lukis,” tutur Tony Q. yang pada masa itu banyak belajar dari musisi jalanan, Anto Baret dan lingkar pergaulan seniman Bulungan. Baginya, rasa was-was orangtua adalah wajar, justru mendorongnya untuk lebih berprestasi.
Perjalanan bermusik Tony Q memang terasah lewat mengamen lalu tampil di kafe-kafe di bilangan Blok-M. “Saya bersyukur ada yang memberi kepercayaan untuk tampil. Selain untuk dapur supaya tetap ngebul, sekaligus bisa bergaul dengan segala kalangan. Saya banyak belajar di sana,” katanya serius. Kini secara berkala Tony Q tampil di BB’s sebuah bar di bilangan Menteng. Di sana kerapkali band-band reggae seperti Steven n’ Coconut Treez, GangstaRasta, dan kadang band reggae dari Yogya, Shaggy Dog tampil menyemarakkan suasana.Tony Q kadang menyanyikan lagu-lagu Bob Marley diringi permainan gitar yang ciamik dari seorang bocah. Pada acara Reggae Gathering dulu waktu peluncuran album Salam Damai, Tony Q melakukan kolaborasi dengan puluhan anak-anak yang memainkan jimbe. Mereka adalah anak-anak yang tinggal di pinggir kali Ciliwung tergabung dalam Sanggar Akar yang dibina oleh Hendrikus pemain perkusi/kendang band Rastafara.
Unsur musik-musik tradisional Indonesia begitu kental dalam lagu-lagu Tony Q Rastafara seperti Paris van Java berlirik bahasa Sunda, Ngayogyakarta berbahasa Jawa, dan Pesta Pantai yang memadukan musik talempong Minang. Perpaduan musik-musik tradisonal Indonesia yang dijelajahi Tony Q Rastafara memikat banyak mahasiswa jurusan musik untuk melakukan penelitian. Dan kabarnya Obie, mahasiswa jurusan musik Institut Seni Indonesia Jogjakarta telah membuat skripsi dari lagu-lagu Tony Q, dengan nilai A.
April tahun kemarin, dalam diskusi tentang musik reggae di Universitas Paramadina, seorang mahasiswa bertanya, “Bagaimana musik reggae bisa mengusung ide revolusioner kalau hanya bermain untuk kalangan atas?”
Sebagai pembicara Tony Q memberi penjelasan berdasarkan pengalaman selama hidup di jalanan. Musik reggae, katanya, lahir dari kalangan bawah yang tertindas dan terpinggirkan. Reggae merupakan musik perlawanan terhadap sistem penindasan. Lirik lagu yang dibuatnya adalah cerminan kenyataan hidup di Indonesia. Pat Gulipat menggambarkan bagaimana kawan makan kawan, atau kehidupan politik dan ekonomi kita yang sakit, saling menilap. Kalau lagu reggae yang berasal dari reality itu didengar kalangan atas di bar atau kafe, kata Tony Q, itu adalah bagian dari proses transformasi. Agar kalangan atas menyadari sisi kehidupan yang lain di kalangan bawah dan menengah.
Adalah sebuah kenyataan pula, kalangan atas Jakarta kini ramai mendatangi gigs reggae seperti yang digelar di Citos-Cilandak Town Square, Colours, News Cafe dan bar-bar lainnya.
PERJALANAN Tony Q dalam bermusik dimulai bersama kawan-kawannya ketika mendirikan band bernama Roots Rock Reggae pada 1989. Namun sayang, band itu tak sempat berlangsung lama, karena kawan-kawannya merasa tidak yakin kalau reggae bisa dipasarkan di tengah masyarakat, hingga bubar paruh 1990. Tahun 1990 Tony Q memndirikan band kembali dengan nama Exodus, namun bubar pada `1992. Kemudian Rastaman, 1992-1994. Terakhir pada 1994 ia mendirikan band Rastafara, hingga bubar tahun 2000. Kini dia lebih memilih berjalan sendiri bersama para additional players-nya.
zaman dulu semua nama band yang didirikannya hampir semuanya mengambil judul lagu Bob Marley. Seperti umumnya pecinta musik reggae, perjalanan musik Tony Q terinspirasi dari perjalanan panjang Bob Marley baik dalam bermusik, juga keterlibatan sosial-politiknya. Di sampul belakang buku yang ditulis Helmi Y. Haska, Bob Marley: Rasta, Reggae, Revolusi (Kepak Book, 2005), Tony Q memberi komentar, “Selama ini gue memperjuangkan pikiran-pikiran Bob Marley. Marley buat gue adalah guru. Gue salut! Bob Marley memperjuangkan manusia supaya bangkit dari mental budak, mental slavery! Kondisinya mirip-mirip di sini. Gue teruskan perjuangan dia dengan musik reggae di bumi tercinta ini: Indonesia!”.
Berjuang, adalah kata kunci yang sering diucapkan Tony Q. Dan untuk menjadi reggaeman cobalah simak penggalan lagu Reggae berikut ini:
Reggae nggak harus gimbal
Gimbal nggak harus reggae
Reggae nggak harus beganjo
Reggae musik yang pecinta damai.


Tony Q Rastafara – Bakso Donk
Tony Q Rastafara – AsapPutih
Tony Q Rastafara – Cahayamu
Tony Q Rastafara – Dont Worry (Feat Steven and Coconuttreez)
Tony Q Rastafara – Gadis Andalas
Tony Q Rastafara – Get Up Stand Up
Tony Q Rastafara – Hanya Untukmu
Tony Q Rastafara – Ngajogjakarta
Tony Q Rastafara – Ngajogjakarta (Original Version)
Tony Q Rastafara – Om Funky
Tony Q Rastafara – Paris Van Java
Tony Q Rastafara – Pesta Pantai
Tony Q Rastafara – Rambut Gimbal
Tony Q Rastafara – Sapu Tangan Putih
Tony Q Rastafara – Waiting Tresno
Tony Q Rastafara – Oh…Ya
Tony Q Rastafara – Misteri Kehidupan
Tony Q Rastafara – Aku Masih Menunggu
Tony Q Rastafara – Kembalilah Kasih
Tony Q & Rastafara – Aku Sayang Kamu
Tony Q Rastafara – Preman Buronan
Tony Q Rastafara – Lively Up Your self
Tony Q Rastafara – Semua Untuk Mu ( Versi Live )
Tony Q & Rastafara feat Krisdayanti – Cintaku
Tony Q Rastafara – This Song Of Labour
Tony Q Rastafara – Don’t Worry Uyee..(Original Vers)
Tony Q & Rastafara – Goyang Kamu Seksi ( versi )
Tony_Q_-_Rastafara_-_Peace_With_Love
Tony Q & Rastafara – Ice cream
Tony Q & Rastafara – Yang Terulang
Tony Q & Rastafara – untukmu kasih




Tony Q Rastafara – Woman
Tony Q Rastafara -This Is My Way
Tony Q Rastafara – Tertanam
Tony Q Rastafara – Reggae Dot Com
Tony Q Rastafara – Ojolali
Tony Q Rastafara – Mencium Bulan
Tony Q Rastafara – Lukisan Cinta (Accoustic Version)
Tony Q Rastafara – Liburan
Tony Q Rastafara – Ketika
Tony Q Rastafara – Anak Kampung
Tony Q Rastafara – Ada Gula Ada Semut
 

Thursday, 3 October 2013

Chairul Tanjung Tunjuk Presiden RI


Foto Chairul Tanjung (CT) menunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) beberapa hari ini ramai dibicarakan di sosial media. Sempat dikabarkan foto tersebut adalah rekayasa, ternyata foto itu adalah asli lantaran diunggah di situs resmi presiden, presidenri.go.id.

Dalam situs resmi presiden tersebut, ada keterangannya yang berbunyi, "Presiden SBY dan Ibu Ani meninjau fasilitas Hotel Sofitel sebagai lokasi penyelenggaraan KTT APEC, di Nusa Dua, Bali, Selasa (24/9) siang".

Tak cuma foto SBY dan Chairul Tanjung saja yang heboh di dunia maya, sebelumnya, banyak foto Presiden SBY yang juga jadi bahan perbincangan publik. Berikut foto-foto Presiden SBY yang sempat heboh,, Jumat

SBY Menjawab

Akhirnya SBY Bicara, wawancara SBY di MetroTV


SBY Menjawab Soal Hubungannya Dengan JK


Monday, 30 September 2013

Akhir Tragis Gerakan Penyelamatan






PENAHANAN - Sejumlah warga yang dianggap simpatisan dan kader PKI ditahan tanpa pengadilan. Sebanyak 1 juta jiwa dibunuh.

Fransisca R Susanti

Sabtu, 28 September 2013

“Tak ada yang peduli jika mereka disembelih, asalkan mereka komunis.”
(Pejabat Departemen Luar Negeri AS 1965, Howard Federspiel)

Desember 1964, sebuah laporan intelijen yang dikirim ke Beijing menulis, berdasarkan informasi dari Konsulat Amerika Serikat di Hong Kong, kesehatan Soekarno sudah dalam kondisi kritis dan para jenderal antikomunis kemungkinan akan melakukan tindakan pengambilalihan kekuasaan.

Laporan tersebut seolah memperkuat laporan Kedutaan Besar China di Jakarta yang diterima Beijing pada Agustus 1964, bahwa elemen sayap kanan dan imperialis geram dengan sikap Soekarno yang mulai berbelok ke kiri. Mereka akan berupaya mendongkel Soekarno. Konflik antara subversi dan kontra subversi akan lebih akut.”

Laporan sejenis beredar dan didengar hampir seluruh negara yang memiliki perwakilan di Indonesia. Bagi AS, Inggris, dan sekutunya, “info” ini penting.

Jika Partai Komunis Indonesia bisa diyakinkan bahwa para jenderal antikomunis berencana mengambil alih kekuasaan, PKI akan mendahului gerakan lewat sebuah kudeta yang—diharapkan—prematur. Jika gagal, ada dalih untuk melenyapkan mereka.

AS dan sekutunya serta Uni Soviet dan negara-negara sekawan sudah mulai gerah dengan pengaruh PKI yang terlalu kuat terhadap Soekarno. Pemimpin gerakan Non-Blok tersebut dinilai mulai condong ke China.

Arsip Kementerian Luar Negeri China mengungkap, seperti dikutip sejarawan, Taomo Zhou, dalam makalah ilmiahnya Ambivalent Alliance Chinese Policy towards Indonesia, 1960-1965 yang dirilis Agustus 2013, tahun 1964-1965, PKI dan China membentuk hubungan kerja sama berdasarkan persamaan kepentingan untuk mendorong Soekarno bergeser ke kiri dalam kebijakan nasional maupun luar negerinya. Salah satunya, PKI memainkan peran penting dalam mendesak Soekarno untuk tidak mengundang Uni Soviet ke Konferensi Asia-Afrika kedua.

China menginginkan Indonesia menjadi “motor” bagi negara-negara dunia ketiga di benua Asia, Afrika, dan Amerika Latin, guna mengimbangi kekuatan AS di kutub Barat dan Uni Soviet di kutub Timur.

Wakil Perdana Menteri China saat itu, Chen Yi, dalam percakapan dengan Subandrio pada 24 Januari 1965, menyebut sosialisme masa depan bukan sosialisme ala Inggris atau Soviet, bahkan bukan ala Mao Zedong, tapi sosialisme ala Soekarno, yakni sikap anti-imperialisme dan antikolonialisme. Dengan demikia, membangun “kutub ketiga” untuk mengimbangi dua raksasa (AS dan Soviet) menjadi tak terelakkan.

Tentu saja, ambisi China ini membuat gerah. Maka sebuah “provokasi” pun dibangun untuk “menjebak” PKI.

Sejumlah dokumen dari beberapa negara (antara lain dokumen milik pemerintah AS, Inggris, Uni Soviet, Jepang, Jerman Barat dan Jerman Timur, serta pemerintah China dan Partai Komunis China) yang ditelusuri para sejarawan mengungkap banyak pihak terlibat, secara langsung maupun tidak langsung, dalam pembentukan Gerakan 30 September (G30S) 1965 dan pembantaian lebih dari satu juta kader dan simpatisan PKI yang terjadi setelahnya.

Itu sebabnya mengapa hampir seluruh negara dunia, kecuali China, bungkam terhadap pembantaian massal di Indonesia antara tahun 1965-1967 yang skala jumlah korbannya menduduki peringkat kedua di dunia setelah korban Nazi Jerman.

Pembantaian dan pemenjaraan berjuta orang tanpa pengadilan yang terjadi di seluruh Indonesia pasca-G30S, dilakukan secara sistematis sebagai upaya mengubah haluan ekonomi dan politik Indonesia.

G30S

Sebuah arsip Partai Komunis China yang ditelusuri Taomo Zhou mengungkap pertemuan Aidit bertemu Mao terakhir kali di Beijing pada 5 Agustus 1965. Saat itu Mao sempat bertanya, apa yang akan dilakukan PKI jika Soekarno meninggal dan jika tentara ambil alih kekuasaan. Aidit menjawab, ia akan melakukan serangan pendahuluan untuk mengantisipasi hal itu.

Dua bulan setelah pertemuan tersebut, G30S meletus. Tapi pembunuhan para jenderal sama sekali di luar skenario. Sejarawan Asvi Warman Adam, kepada SH, Sabtu (28/9) pagi, menjelaskan G30S pada awalnya adalah gerakan penyelamatan. Namun, skenario ternyata tidak berjalan sesuai rencana karena tewasnya enam jenderal dan seorang kapten.

Soekarno meminta gerakan tersebut dihentikan, segera setelah menerima laporan kematian para jenderal tersebut, tapi G30S menolak. “Saat itulah, gerakan tersebut berubah menjadi sebuah upaya kudeta,” ujar Asvi.

Sampai sekarang belum terungkap siapa memerintahkan penembakan, karena rencana awal adalah menyerahkan para jenderal tersebut dalam kondisi hidup ke hadapan presiden.

“Memang terjadi kecerobohan karena saat itu tidak ada komando yang jelas, tidak ada perintah yang jelas,” jelas Asvi.

Dalam pertemuannya dengan Mao, Aidit mengatakan kalaupun sebuah komite militer terbentuk (dalam upaya serangan pendahuluan), komite tersebut tidak akan dipertahankan dalam jangka panjang karena "akan membuat orang baik menjadi orang jahat".



Pembantaian



Persis pada 1 Oktober 1965, hampir semua Kedubes Asing yang ada di Jakarta mengirim kawat ke negaranya dengan nada serupa, yang intinya menyebut kemungkinan Soekarno tidak akan bisa kembali ke kedudukannya.

Aiko Kurasawa, sejarawan dari Keio University Jepang, dalam penelusuranya terhadap arsip Departemen LN Jepang menemukan, pada 1 Oktober 1965 Kedubes Jepang mengirim dua kali telegram ke Tokyo. Telegram terakhir dikirim jam 20.50 WIB, menjelaskan upaya Dewan Revolusi mengambil tindakan untuk mencegah kudeta para jenderal hanya dalih belaka. Laporan tersebut berdasarkan informasi dari “sumber khusus” kedutaan.

Menurut Ragna Boden, arsiparis di Lembaga Arsip negara North-Rhine Westphalia Duseseldorf, Jerman, apa yang disebut “sumber khusus” dalam dokumen-dokumen tersebut adalah tentara Indonesia.

G30S, seperti diceritakan sejarawan John Roosa, menciptakan dalih bagi AS dan sekutunya untuk menumpas PKI dengan memakai tentara Indonesia. Penangkapan jutaan simpatisan dan kader PKI serta pembunuhan brutal terhadap lebih dari 1 juta jiwa lainnya, menunjukkan upaya ini dilakukan secara sistematis. Bukan aksi “spontan” dari massa yang marah dengan PKI.

Dokumen yang ditelusuri sejarawan Universitas Princetown AS, Bradley Simpson, menunjukkan Duta Besar Inggris, Andrew Gilchrist, menyerukan propaganda dini yang direncanakan secara hati-hati dan aktivitas perang urat syaraf guna memperburuk perselisihan di dalam negeri serta memastikan pembasmian dan penghalauan PKI oleh tentara Indonesia.

Dibungkamnya media massa pada waktu itu, membuat nyaris tak ada catatan maupun dokumen publik tentang apa yang terjadi setelah G30S.

Perwira-perwira militer menemui para editor surat kabar yang masih punya izin terbit dan memperingatkan mereka, netralitas pemberitaan tidak akan dizinkan. Setiap berita yang kritis terhadap kampanye anti-PKI akan dianggap sebagai bukti simpati terhadap golongan komunis.

Inilah mengapa Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) perlu membuka akses mereka untuk publik agar kabut G30S dan pembantaian yang terjadi sesudahnya benar-benar bisa tersibak.

“UU Kearsipan Nomor 43/2009 jelas memungkinkan akses arsip-arsip itu (1965). Ini bisa menguak apa yang terjadi waktu itu. Dokumen yang diterima Arsip Nasional tentang PKI dan underbow di bawahnya sudah cukup banyak,” jelas mantan Kepala ANRI, Djoko Utomo. Ia menyayangkan keengganan ANRI baru-baru ini untuk membuka arsip 1965. “Ini ironis,” ujarnya.

Di tengah situasi ini, upaya Goethe Institut memfasilitasi sebuah konferensi internasional tentang 1965 di Jakarta tahun 2011 patut diapresiasi. Bernd Schaefer, peneliti senior untuk Cold War International History Project di Woodrow Wilson International Center menjadi inisiator awal konferensi ini.

Senin (30/9), catatan konferensi yang dikumpulkan dalam buku berjudul 1965 diluncurkan di Goethe. Head of Cultural Programme Goethe-Institut Jakarta, Katrin Sohns, menyebut apa yang dilakukan Goethe adalah upaya melawan lupa. Upaya memberi dorongan bagi Indonesia untuk mengakui sejarah mereka, dan berjanji untuk tidak mengulanginya. “Don’t forget, don’t repeat,” ujar Katrin Sohns.

Tuesday, 24 September 2013

Masih Adakah Cinta Kita (2013) VCDRip




Info: Film Indonesia
Release Date: 16 Mei 2013
Genre: Drama
Cast: Nadia Vega, Frans Nicholas, Baby Margaretha, Teddy Yudhistira, Bunga Elisabeth
Quality: VCDRip
Subtitle: -

Sinopsis:
Kebiasaan playboy Gilang terbawa dalam kehidupan rumah tangganya. Semua boleh menyentuh tubuhku tapi hati dan cintaku hanya untuk Bunga, istriku. Itu yang sering diungkapan Gilang. Mereka telah dikaruniai seorang putri, Mentari. Suatu ketika Bunga menderita kanker payudara yang pengobatannya sangat panjang. Kemoterapi, radiasi, pengangkatan tumor ganas, semua dijalankan Bunga demi kesembuhannya.

Watch Trailer
 


 

Screenshot

Download Masih Adakah Cinta Kita (2013) VCDRip 325MB Ganool

Password : ganool.com
Download From Tinypaste/tny.cz

Hack Quota Unlimited Modem 3 Three






 Untuk Langkah2 Cara Hack Modem 3 (Three) Quota unlimited :

1. Beli kartu perdana 3 (three)
2. Pasang di modem dan tancepin di PC/laptop
3. Daftar unlimited 3(bisa yg 500MB atau yg 1GB
4. Ganti DNS servernya dengan 8.8.8.8

kalau yg belum tau gini caranya:

• klik kanan di modem, properties.
• networking
• Protocol Version 4, properties
• Isikan DNSnya di bagian bawah

Setting Modem :

    Hubungkan modem 3 kamu dengan laptop/PC dan masih dalam keadaan Disconnect (kutuonline menggunakan modem GSM Vodafone Huawei Model K3765 dengan provider 3, kapasitas bandwidth 1 GB).
    Masuk ke menu Tools >> Options. Pilih Profile Management, pada APN (static) setting seperti berikut :

1. apn: tre.it  atau bisa juga 3gmms
2. username: kosongin
3. password: kosongin
4. save
5. Connect!

Setelah pemakaian, coba cek kuota three (3) kalian, berkurang atau tidak. So, selamat mencoba Hack 3 (three) quota unlimited 2011, jangan lupa share yang berhasil dengan cara ini ok!!


CARA II :yaitu  di setinggan lagi atau di ubah lagi conection seting nya
kaya yang di bawah ini

APN:web.one.at
User :Web
pasword:Web
Dialin Number:*99#

jangan Lupa ubah jugan Dns Nya gan Kaya gini:
Dns 1: 46.18.36.206
Dns 2: 83.217.93.242

klau gak pake yang Alternatif yang iniDNSnya google yaitu 8.8.8.8 dan 8.8.4.4 atau rubah pake DNSnya OpenDNS yaitu 208.67.222.222 dan 208.67.220.220

untuk APN lokal (pakai punya Tsel)
APN: internet (user dan pass tetap pake 3data/3gprs)

untuk APN interlokal
APN: wap.voicestream.com (user dan pass kosong)
APN: epc.tmobile.com (user dan pass kosong)
APN: wap.gocbw.com (user dan pass kosong)
APN: gprsmms (user dan pass kosong)
APN: vfinternet.au (user dan pass kosong)
APN: live.vodafone.com (user dan pass kosong)
APN: telstra.iph (user dan pass kosong)
APN address: internet.proximus.be (user dan pass kosong)
APN: imovil.entelpcs.cl(user dan pass kosong)
APN: wap.viaginterkorn.de(user dan pass kosong)
APN address:airtelgprs.com (user dan pass kosong)
APN: vdata (user dan pass kosong)
APN: shwap or shwapint (user dan pass kosong)

wap.cingular
User Name: WAP@CINGULARGPRS.COM (All upper case)
Password: CINGULAR1 (All upper case)

APN: internet.com
Username: wapuser1
Password: wap

APN: internet.com
Username: guest
Password: guest

APN: a1.net
Username: ppp@a1plus.at
Password: ppp

APN: web.yesss.at
Username: blank
Password: blank

APN: car games or amazon coupons
Username: web
Password: web

APN: web.one.at
Username: web
Password: web

APN: internet.be
Username: mobistar
Password: mobistar

APN: web.tmovil.cl
Username: web
Password: web

APN: bam.clarochile.cl
Username: clarochile
Password: clarochile

APN: internet
Username: KPN
Password: gprs

APN: internet.t-mobile
Username: tm
Password: tm

APN: internet.eplus.de
user: eplus
Password: gprs

APN: ibox.tim.it
Username: blank
Password: blank

APN: internet.wind
Username: blank
Password: blank

APN: internet.dhimobile
Username: (blank)
Password: (blank)

APN: WataniyaNet
Username: (blank)
Password: (blank)

APN: internet.movistar.mx
Username: movistar
Password: movistar

APN: internet.itelcel.com
Username: webgprs
Password: webgprs2002

APN: ppsinternet
username: ppsuser
password: ppsuser

APN: sunsurf
user: 65
pass: user123

APN: e-ideas
Username: 65IDEAS (or blank)
Password: IDEAS (or blank)

APN address: pp.vodafone.co.uk
Username: wap
Password: wap

APN: mobile.o2.co.uk
Username: faster
Password: web

APN address (Contract): orangewap
APN address (PAYG): paygwap
Gateway (IP) address : 192.168.71.035
Username: Orange
Password: Multimedia

APN:wap.digicelcuracao.com
Username: wapcu
Password: wap03cur

APN: wap.claro.pe
Username: claro
Password: claro

Thursday, 12 September 2013

Monorel Buatan Indonesia Mulai Beroperasi



Tanpa ribut-ribut, PT. Melu Bangun Wiweka (MBW) sedang mengembangkan monorail lokal yakni monorail UTM-125 nya. Monorail yang berkapasitas 125 penumpang per gerbong dengan dua gerbong dan 22 tempat duduk tersebut diklaim memiliki komponen lokal sebesar 96% yang meliputi resources maupun teknologi.

“Monorail bukan satu-satunya solusi untuk masalah kemacetan, namun harus terintegrasi dengan transportasi umum lainnya seperti MRT. Monorail efisien karena diletakkan di atas jalan yang sudah ada tidak perlu pembebesan lahan yang luas,” ujar Direktur Utama PT. MBW, Kusnan Nuryadi.

Sayangnya, monorail tersebut belum belum dilakukan proses pengujian dan sertifikasi. Pengujian dan sertifikasi monorail lokal memerlukan satu train set prototype yang terdiri dari 3 car. Kemudian untuk mengetahui fungsi dan biaya yang lebih kuat perlu dibuat lintasan sepanjang 48M. Dan untuk mengetahui kehandalan, kenyamanan dan keamanan diperlukan lintasan test sepanjang 1500M. Lalu untuk menguji kelayakan operasional dibuat kriteria spesifikasi dan standar untuk sertifikasi.

Sementara itu Staf Ahli Bidang TIK dan Transportasi Ad.Interim Kementerian Riset dan Teknologi, Hari Purwanto saat kunjungan studi ke PT. MBW di Tambun Bekasi, mengatakan, kendaraan listrik menjadi perhatian pemerintah terutama untuk transportasi massal. Kemenristek fokus kepada hal tersebut karena electric car merupakan kendaraan yang murah, aman dan ramah lingkungan.

“Kami apresiasi dengan apa yang sudah dikembangkan MBW terutama karena telah melakukan kegiatan riset dan pengembangan secara mandiri. Ke depan teman-teman Ristek dan LPNK bisa lebih membantu,” kata Hari Purwanto.

Hal senada diungkap Tenaga Ahli Menristek Bidang Jaringan Publik, Sidki Wahab, yang mengatakan bahwa teknologi yang telah mampu dikembangkan oleh perusahaan lokal harus ditindaklanjuti dengan dukungan. Sehingga pemahaman antara pihak industri dan pemerintah sama.

Dalam kunjungan itu hadir Asisten Deputi Investasi Iptek, Agus Pudji Prasetyono, Asisten Deputi Iptek Pemerintah, Pariatmono, Kepala Biro Umum, Mujianto, dan undangan lainnya.

Dengan adanya monorail sebagai angkutan massal ini diharapkan menjadi salah satu alternatif mengatasi kemacetan. Dengan begitu dapat menampung penumpang dalam jumlah yang besar dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di jalan raya.

Monorail merupakan salah satu moda transportasi yang berbasis rell tunggal dengan penggerak berupa motor listrik. Rel monorail bisa berupa balok beton ataupun balok baja dan kendaraannya mencengkram rel tersebut (straddle type) atau menggantung (suspended). Desain guideway monorail ramping, tidak menghabiskan lahan dapat dipasang di media jalan dan masih banyak menghasilkan ruang terbuka.

Sistem transportasi ini dapat dijadikan alternatif angkutan massal perkotaan. Selain itu monorail cocok untuk angkutan perkotaan di Indonesia mengingat keterbatasan lahan dan kepadatan bangunan di kota-kota besar di Indonesia.

Abharam Samad Senang Andi dan Anas Segera Ditahan



Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku sangat senang andai mantan Menpora Andi Mallarangeng, dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum segera ditahan.

Sebab dia sudah berkali-kali menyatakan KPK segera menahan kedua politisi Partai Demokrat tersebut.

"Saya maunya sekarang segera ditahan. "Saya maunya sekarang segera ditahan. Kalau saya sih senang-senang saja. Itu saya pribadi, tapi saya harus melihat kesiapan penyidik. Apakah mereka sudah siap (menahan keduanya)," kata Abraham di gedung DPR RI Jakarta, Rabu (11/9).

Abraham Samad kembali berjanji dalam waktu tidak terlalu lama Andi Mallarangeng yang akan ditahan duluan menyusul Anas Urbaningrung. "Kemarin kan jelas perhitungan kami, dan KPK tinggal jadwalkan kapan pemanggilan duluan terhadap mantan Menpora (Andi). Nanti saya akan tanya ke penyidik lagi. Kalau saya sih senang-senang saja," kata Abraham.

Dia meminta semua pihak tidak usah khawatir sebab KPK pasti akan menahan Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum.

"Aneh, kalau Anda tidak yakin dan Anda curiga karena sekali lagi saya katakan orang yang sudah ditetapkan tersangka oleh KPK pasti akan ditahan. Tunjukkan kepada saya siapa tersangka KPK yang belum ditahan. Tapi memang ada yang butuh proses lama dan ada cepat," kata dia.

Andi dan Anas sama-sama politisi muda dan kader Partai Demokrat. Keduanya juga sama-sama kandidat ketua umum pada KongresPartai Demokrat 2010 di Bandung, yang dimenangi Anas.

Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Andi sebagai tersangka baru kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana olehraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, 6 Desember 2012.

Artinya sudah 10 bulan Andi menjadi tersangka, tapi belum ditahan. Andi Alfian Mallarangeng selaku Menpora atau pengguna anggaran Kemenpora diduga melanggar Pasal 2 ayat 1 dan Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Andi diduga melakukan perbuatan melawan hukum dan penyalahgunaan wewenang yang menguntungkan diri sendiri atau pihak lain namun justru merugikan keuangan negara. Ancaman hukumannya, paling lama 20 tahun penjara dan denda maksimal Rp 1 miliar.



DMCA.com