alt/text gambar

Friday, 6 November 2015

MotoGP Valencia, Ini Syarat Agar Rossi Bisa Juara Dunia

Peluang Valentino Rossi menjadi juara dunia tahun masih terbuka. Meski ia harus memulai start dari urutan paling belakang.  

"Sangat sulit menyebutkan peluang saya untuk menang atau kalah. Kita harus berusaha," kata Rossi. Ia menyatakan harus memiliki strategi yang tepat di Valencia. 

Rossi bisa menjadi juara dunia, jika ia berhasil finis di urutan kedua sementara rekan setimnya dari Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, berada di podium pertama. 

Rossi juga masih bisa juara dunia, jika Lorenzo berada di posisi kedua saat berlaga di Valencia, sementara Rossi naik di podium tiga. 

Rossi juara dunia jika finis urutan keenam atau lebih baik jika Lorenzo naik podium di urutan ketiga. 

Atau Lorenzo menduduki peringkat keempat dalam laga terakhir musim ini, sedangkan Rossi finis di urutan kesembilan atau lebih baik. 

Dan yang terburuk adalah Lorenzo berada di urutan kesepuluh atau lebih buruk enam poin atau lebih kecil sedangkan Rossi finis di urutan mana pun. 

Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) menolak permintaan Valentino Rossi untuk menunda pemberlakuan hukuman Federasi Sepeda Motor Internasional (FIM) atas pembalap Italia ini. Rossi dijatuhi penalti tiga poin setelah terbukti menyebabkan Marc Marquez terjatuh dan tidak bisa meneruskan pertandingan di sirkuit Sepang, 25 Oktober 2015.

Rossi berharap situasi di lapangan dapat berlangsung tenang. Tiket sudah laku terjual untuk 110 ribu penggemar MotoGP pada Minggu, 8 November 2015. 

"Saya harap semuanya berjalan normal, akhir pekan di Valencia selalu luar biasa karena inilah balapan terakhir dan kita akan tahu juaranya," kata Rossi, juara dunia kelas MotoGP tujuh kali.

Pemerintah Luncurkan Tol Laut di Pelabuhan Tanjung Priok




Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bersama dengan Menteri Perdagangan Thomas Lembong meresmikan peluncuran Tol Laut di Terminal Penumpang, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Tol laut merupakan program nasional Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) yang ditatarbelakangi karena adanya disparitas harga yang cukup tinggi antara wilayah barat dan timur. Konsep tol laut adalah menghubungkan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia dengan kapal.

Pertumbuhan ekonomi yang terpusat di Pulau Jawa mengakibatkan transportasi laut di Indonesia tidak efisien dan mahal karena tidak adanya muatan balik dari wilayah-wilayah yang pertumbuhan ekonominya rendah, khususnya di Kawasan Timur Indonesia.

"Program tol laut itu tidak hanya pelabuhan, tapi yang lebih penting program angkutan melalui jalur laut, kita selama ini bahwa indikator ekonomi sering disebutkan nasional, padahal disparitas antar daerah besar," kata Jonan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Ditambahkan Jonan, pada prinsipnya tot laut merupakan penyelenggaraan angkutan laut secara tetap dan teratur yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan hub disertai feeder dan Sumatera hingga ke Papua dengan menggunakan kapal-kapal berukuran besar sehingga diperoleh manfaat ekonomisnya.

Diharapkan dengan adanya program pelayaran kapal yang terjadwal ini dapat menurunkan disparitas harga untuk wilayah Indonesia Timur dengan wilayah produksi yang sebagian besar ada di wilayah Indonesia bagian Barat.

Dalam rangka petaksanaan program tot laut ini, maka pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan memberikan penugasan kepada PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero).

Penugasan tersebut tertuang datam Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Pubtik untuk Angkutan Barang Dalam Rangka Pelaksanaan Tol Laut yang diikuti dengan terbitnya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 161 Tahun 2015 tanggal 16 Oktober 2015 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang di Laut dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 168 Tahun 2015 tentang Tanrif Angkutan Barang Dalam Negeri dan Bongkar Muat Dalam Rangka Pelaksanaan Tol Laut. ‎(Yas/Gdn
)
DMCA.com